Kadang lelah ku jalani keramaian
yang menyepikanku di setiap keramahan
hingga turun setetes anak awan
membasahi mataku yang terus melawan
segenggam sunyi ku jatuhkan
mengikuti terbenamnya pengawal hari
mendiamkan gerak yang biasa
untuk melihat diriku di tempat lain
dan ku lemparkan sluruh air mataku pada senyuman
ada yang ingin ku tanyakan
pada gerak bumi dalam aturan
sesungguhnya salah apa aku mengiba
berharap dipeluk canda tawa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar