Setelah sekian waktu aku terus tertawa, kini aku membayarnya lagi..
Masih dengan hal yang serupa, yang aku tidak tahu bagaimana..
Tahukah kalian aku berada dalam usia 17 tahun, dalam lonceng ke 17 yang setiap tahun mendentang, aku merasa begitu nyaring pada saat ini, aku berjalan sesuai dengan apa yang pernah aku teriakkan.
Tidak selalu benar, kepada dua orang yang selalu kubutuhkan,
Aku mengkhawatirkan banyak hal yang tidak selalu sama dengan kekhawatiran kalian.
Aku berdo’a kepada Tuhan seolah aku tak ada, hanya kalian, hanya kalian di dalam sosokku.
Pernahkah kalian berfikir aku adalah kalian.
Sikap cuek darimu, mama…
Sifat keras darimu pula, papa…
Dalam kearifan adakah kalian mengamatiku, do’aku setiap saat hanya inginkan kalian, pertahankan kalian, dalam hidupku biar kalian kehilanganku, rasanya tidak akan seburuk aku kehilangan kalian, wahai anugrah dari segala cahayaku….
Seandainya kalian mengerti bagaimana aku mencintai kalian, mesti yang terlihat tidak seindah itu, hanya karna aku yang tak mampu menunjukkannya..
Aku ingin menyampaikan pada kalian,
Aku tidak lagi selalu berfikir seperti kalian,
Karena sudah saatnya aku mencari tahu bagaimana aku dalam dunia yang melepaskanku,
Tidak berarti aku melawan. Aku menangis, aku teriak, aku diam itu bukan karena aku melakukannya untuk kalian, tapi karena aku ingin menyakiti diriku, mengingatkanku, bahwa kalian sisi ketenangan dalam kekacauanku..
Kalian tidak akan mengerti jika aku terus bersayapkan putih,
Dunia saat ini percampuran surga dan neraka,
Kalian mengerti, segalanya ingin kebaikan.
Tapi kebaikan perlu banyak jalan untuk mencapainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar