Kesedihan yang menjadi hampa, sulit sekali menunjukkannya, perasaan ini. Hal biasa yang selalu kulakukan telah menjadi kebosanan, tetapi melakukan hal lain diluar ini adalah mengerikan.
Dunia seperti apakah ini, setiap yang ada menjadi tidak ada, semua pergi sesuka hati dan juga datang begitu saja. Mungkin setiap orang hidup tanpa memiliki kehidupannya atau bahkan terlalu larut didalam perannya. Setiap hari semua berambisi, sedangkan aku hanya dibawah pohon teduh, takut akan hujan, dan takut akan panas.
Semua yang aku hindari seperti mengejarku setiap saat, sesekali aku hanya ingin beristirahat, tetapi semuanya justru semakin dekat, sebenarnya aku salah apa sehingga aku harus terus dikejar?
Rasanya aku berubah, kita, kalian, semuanya dengan mudah berubah, karena setiap langkah kaki ini terus mampu mematahkan dan menyembuhkan dalam satu waktu, seperti memerintahkanku untuk membiasakan diri menjadi selalu siap dan selalu tahu.
Aku bertanya, dimanakah kita saat ini berpijak, lalu setiap orang yang kutanyakan selalu menjawab dengan jawaban yang berbeda, padahal aku selalu bertanya ditempat yang sama. Dilema bukan tentang ketidaktahuanku akan dimanakah kita ini, tetapi kenapa kita berjalan pada dimensi dan batas yang tidak bisa saling menyentuh, sedangkan kita melihat, berpandangan, berbagi, tetapi aku sendirian dan kalian semua yang aku temui juga sendirian.
Kalian para pemilik mata yang begitu kokoh. Seperti beribu tahun dengan hati yang dingin, menyihir sekelilingnya menjadi biru. Aku adalah merah, dan jika kita semua bertabrakan, Kenapa harus ada salahsatu yang disalahkan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar