semua orang itu jumlah yang tak pernah berhenti.
manusia seburuk apapun pasti tetap ada yang menyukai,
dan manusia sebaik apapun pasti tetap saja ada yang tidak menyukai.
_________________________________________________________________
ada beberapa pernyataan yang muncul dari diri aku sendiri,
dan aku ingin mendeskripsikan itu.
1. Aku merasa beku ketika ada peraturan yang sangat mengekang.
Di kesalahan pertamaku, aku menangis, lalu dikesalahan selanjutnya aku sudah terbiasa.
peraturan itu membuatku merasa menjadi seseorang yang ditempatkan di ruang yang sempit,
bagaimana aku bisa menjadi besar, bila aku hanya duduk diujung ruang itu.
mungkin banyak orang tidak setuju dengan ini, tapi memang inilah pendapatku, aku ingin berfikir seperti caraku berfikir, bukan orang lain.
Dan yang aku tau, hal ini tidak membuat aku menjadi kehilangan sopan santun atau kebaikan.
2. Aku lebih suka diantara orang-orang dewasa yang sibuk dengan urusannya.
Sejak dulu, aku sering heran kenapa teman-temanku begitu kekanak-kanakan,
semua ingin menang seolah hidup adalah permainan untuk dirinya sendiri.
yang aku maksud disini bukan anak-anak yang sok dewasa,
akan tetapi perilaku sopan, peduli, dan menghargai.
hal lain ketika aku berada dilingkungan yang dewasa,
mereka lebih sibuk dengan dirinya,
mereka melihat aku dengan kearifan.
Sederhana, tapi berarti.
3. Aku tidak bisa bercerita melebihi batas, aku lebih suka mendengar.
Ketika bercerita aku harus berhati-hati,
lain halnya ketika aku mendengar orang bercerita,
Itu membuatku lebih berisi,
tidak saat aku berlebihan dalam menceritakan diriku,
aku merasa kosong seperti terkikis oleh diri sendiri.
4. Aku beriman dengan caraku.
Aku seorang muslimah.
jika aku dibilang sekuler itu salah, dibilang islami pun rasanya belum.
saat ini aku beriman dengan caraku,
aku ingin beribadah, maka aku ibadah.
aku tidak ingin, maka tidak.
aku tidak banyak menyalahkan apa yang dibilang dosa selama itu tdk merugikan aku,
untuk hal kebaikan aku menawarkan orang lain,
tapi untuk hal yang tidak baik aku berdiri sendiri, tidak mengajak siapapun.
beberapa hal membuatku heran,
yaitu orang yang sekedar beribadah tapi terus bergunjing seolah dirinya paling benar,
itu membuat aku merasa, apa yang mereka banggakan,
itu seperti mereka mendapatkan 1 tetapi mereka kehilangan 2.
5. Aku bingung bagaimana meminta tolong atau bertanya.
Yang aku rasa adalah,
terkadang aku terlalu takut dengan perlakuan orang lain,
ketika aku ramah, belum tentu orang lain membalas sama.
begitupun hal seperti ini,
ketika aku mau dan mampu untuk menolong, dengan ringan aku akan menolongnya,
tetapi apakah sifat seluruh dunia sama denganku?
aku terlalu khawatir kalau jawabannya tidak untuk ini.
_________________________________________________________________
Aku berharap suatu hari nanti ada hari dimana semua dapat mengerti,
tanpa banyak pertanyaan, tanpa banyak pernyataan.
Karna kita tidak hidup setiap detiknya bersama-sama,
bagaimana kita bisa tidak setuju,
sedangkan kita tidak mengalami apa yang orang lain alami,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar