Minggu, 23 April 2017

Kisah: Jiwa untuk Rana

Namanya Rana.

Gadis manis dengan kebaikan hati disetiap sentuhannya. Dia seperti malam, hening dan mematikan. Siapa tidak ingin terjaga kala dia ada. Matanya menyorot seperti bintang, senyumannya lekuk seperti sabit, dan keindahannya seperti purnama tiada habisnya. Ini sangat nyata bahwa setiap orang akan menyempatkan waktu untuk melihatnya... baik dalam tiga... dua... ataupun satu detik saja.


Aku. Akulah pengagum Rana nomer 2. Pengagum yang setia berada pada bagian timur dari dirinya. Pengagum yang selalu melangkah disampingnya. Tapi, dia memang Rana, orang yang selalu melihat lurus kedepan. Dan disana, tepat didepannya, didepanku, didepan kami... ada seseorang yang selalu Rana lihat, dia lah itu pengagum Rana nomer 1.

Perasaan ini seperti sebuah esensi yang tidak mempelajari objek, baik tentang aku ataupun dia yang memiliki jiwa. Sesungguhnya dan selalu dengan sekali saja kedipannya, maka tidak ada lagi kenyataanku yang terperih, Dia memang menghapuskannya begitu mudah. Iya, dia memang peri baik hati yang penuh dengan kasih sayang, dia malaikat yang dipenjarakan dalam ruang terbatas yang disebut dengan tubuh manusia, dan dia sangat membuatku juga turut menjadi seperti manusia.


Seandainya aku tertangkap dalam pandangannya.
Manjadi sesuatu yang pantas untuk diakui.
Tapi lagi dan lagi...
Kini kunyatakan memang aku tidak memiliki wujud seperti yang Rana inginkan...
Kunyatakan memang aku hanyalah arwah halus yang selalu terdiam...
Tapi, Kunyatakan bahwa akulah yang paling menunggunya pulang...
Karena setiap sudut rumahnya benar-benar tau ketulusanku...
Dengan caraku menanti didepan pintu yang menjadi ditempat tinggal Rana...

Aku memang roh yang terus bergentayangan disampingnya. Ada tanpa pernah terlihat, merdu tanpa pernah terdengar. Aku menyaksikan segalanya dan segalanya tak pernah benar-benar mampu merasakanku, walau semua benar-benar ingin. Mungkin Rana salahsatunya.

________________________________________________________ . . .

. . . ________________________________________________________

"Aku ingin menjatuhkan barang-barang disekitarmu, Rana. Aku ingin terus menakutkan untukmu, karena tidak mungkin aku dicintai, kau hanya akan mengetahui angka 1, dan itulah pengagummu yang paling mampu hidup dan menghidupimu. Tetapi ketakutanmu untukku adalah sebuah cinta. Maka Rana... Maafkan aku yang menghadirkan perasaan ini. Walau aku sangat tau, dimensiku hanya mampu sampai pada batasan menakutimu, tapi dimensimu selalu membuatku mencinta."

Seandainya aku ini seorang manusia, sungguh kematian adalah racun paling manis yang ingin sekali aku nikmati. Tapi aku memang roh yang entah sampai kapan akan menjalani hidup dalam kematian seperti ini, selalu saja dihari yang baru pun aku tetap akan menjalani hal-hal yang kemarin aku lakukan.

Memang... Aku tetap sama. Rana lah yang terus berubah, karena hanya yang hidup yang mampu untuk selalu berubah, dan Rana adalah seseorang yang sangat hidup. Aku sangat menyukainya. Sangat suka melihatnya. Sangat suka berdiri pada bayangannya. Sangat suka menunggunya. Sangat suka ketakutannya. Sangat suka mengganggu dalam ketidaktahuannya.


Inspired by: My Ghost Roomie

Tidak ada komentar:

Posting Komentar